Sendiri, tanpa keluarga di Aceh, membuatku tak "nyaman",.....kurang hiburan. Beberapa cara mengatasinya adalah nongkrong di warkop, sepedaan, jogging, main badminton dan jalan-jalan dengan teman-teman: agam maupun inong, tetapi kadangkala juga cuman berdua.
Sewaktu di Meulaboh. hampir tiap Sabtu dan Minggu pagi, aku dan seorang teman berjalan kaki dari kos di Jalan Sentosa menuju pantai Suak Ribee. Kongkow sambil minum kopi atau kelapa muda di pantai, sampai menjelang siang aru kembali jalan kaki menuju pulang. Atau singgah sebentar di Pasar Bina Usaha mencari ikan dan bumbu lainnya untuk keperluan masak-memasak di kos. Kami pernah juga jalan kaki berdua di Banda Aceh, dari Geuci - Neusu - Teuku Umar - Sudirman (Setui) lalu kembali lagi di Geuci.
Tatapi yang paling sering adalah nongkrong sambil minum kopi, ramai-ramai. Kopi di Aceh sungguh berbeda rasanya dengan kopi di tempat lain, yang selama ini aku pernah rasakan. Ada yang bilang itu karena dicampuri dengan "serbuk tambahan". Terlepas dari salah benarnya, kenyataanya memang enak, terutama di kedai-kedai kopi yang sudah punya nama. Suasana ngobrol dengan teman juga membuatku cukup kerasan mengatasi kesendirian.
Kadang-kadang (bahkan seringkali) teman-teman mengajak pul-kumpul di suatu tempat: bercanda dan foto-fotoan mengabadikan momen. Pernah menginap bareng di daerah pantai terpencil, naik sepeda tersesat di persawahan dan perbukitan, dan lebih seringnya ke tempat-tempat yang eksotis, pemandangan alam yang indah, karena sungguh amat indah negeri Aceh ini.
Aku sungguh menikmati kegiatan ini, dalam kesendirianku. Tidak ada pretensi dan tendensi apa-apa, utamnya terhadap "inong mameh". Apalagi Aceh menerapkan syariat Islam. Tujuannya hanya untuk sekedar persahabatan dan menghilangkan kejenuhan. Namun istriku yang jauh disana.......ternyata tidak, dia komplain berat! Sungguh selama ini aku tidak menyadari bahwa kesenanganku selama ini telah melukai perasaanku istriku. Ah.....cemburu memang tandanya cinta!
Saya lahir di Sedan (C2N), Kab Rembang, Jawa Tengah. Sekolah dari SD hingga SMP di Sedan, SMA di Rembang kemudian lanjut kuliah di Jogja. Setelah bekerja, awalnya di Konsultan, pindah LSM dan pindah lagi di Kontraktor, proyekan. Sebagai orang proyek, otomatis sering berkembara dari satu kota ke kota lainnya. Blog ini adalah sarana menyimpan memori setiap bentuk kenikmatan yang selalu saya terima selama pengembaraan tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
gara-gara akik
Jagoan ketigaku umurnya 8 tahun, kelas 2 Sekolah Dasar. Baru menyenangi akik yang saya beli di Martapura, sewaktu saya pulang bertugas dari ...
-
Perjalanan hidup kali ini membawaku ke Kota Muara Teweh, Ibukota Kabupaten Barito Utara, Propinsi Kalimantan Tengah, kira-kira 10 jam perjal...
-
Jagoan ketigaku umurnya 8 tahun, kelas 2 Sekolah Dasar. Baru menyenangi akik yang saya beli di Martapura, sewaktu saya pulang bertugas dari ...
-
Jaman Aku kecil dulu............. 1. Petik buah di halaman, terus bagi ke tetangga kiri dan kanan 2. Buang bangkai dengan cara mengubur di...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar