Kelas dua SD, pulang sekolah aku langsung ikut temanku ke rumahnya, desa tetangga,berjalan kaki, tanpa memberitahu Bapak ibuku terlebih dulu. Jaraknya cuman 1 KM-an memang......
Dari pagi sampai sore hari, aku di rumahnya: bermain, mandi di sungai, termasuk makan siang dengan nasi jagung di rumahnya. Temanku satu ini memang menyenangkan. Anaknya pinter, tidak nakal, dan mau mengalah. Pokoknya membuatku betah main dengannya, seharianpun!
Petang hari beranjak. Akupun pulang, tetap dengan berjalan kaki, ke rumahku. "Kemana saja kamu seharian? Bapak, Ibu dan seluruh anggota keluarga mencarimu sampai putus asa!" Sapa Ibuku pertama kali begitu sesampaiku di rumah. Aku masih kecil saat itu, tidak tahu bagaimana perasaan orang tua kalau kehilangan anaknya.
Sekarang, karena aku sudah menjadi seorang ayah, barulah bisa merasakan bagaimana rasanya Bapak-Ibuku waktu itu..................... Maafkan aku Bapak.......Maafkan Aku Bu.........
Saya lahir di Sedan (C2N), Kab Rembang, Jawa Tengah. Sekolah dari SD hingga SMP di Sedan, SMA di Rembang kemudian lanjut kuliah di Jogja. Setelah bekerja, awalnya di Konsultan, pindah LSM dan pindah lagi di Kontraktor, proyekan. Sebagai orang proyek, otomatis sering berkembara dari satu kota ke kota lainnya. Blog ini adalah sarana menyimpan memori setiap bentuk kenikmatan yang selalu saya terima selama pengembaraan tersebut.
Selasa, 03 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
gara-gara akik
Jagoan ketigaku umurnya 8 tahun, kelas 2 Sekolah Dasar. Baru menyenangi akik yang saya beli di Martapura, sewaktu saya pulang bertugas dari ...
-
Di tanah suci, kita akan banyak bergerak, berpindah tempat dan berkumpul dengan jutaan orang dari seluruh pelosok penjuru dunia. Kita berusa...
-
Pendahuluan Didasari oleh ketidakpuasan terhadap kekurangoptimalan pelayanan Petugas Haji Indonesia di tanah suci, saya menulis catatan ini...
-
Banda Aceh, pertengahan 2007, meskipun ini bukan yang pertama kali aku di Banda Aceh, namun aku masih bingung mengenai kota ini. Pindahan da...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar