Jumat, 15 Januari 2021

gara-gara akik

Jagoan ketigaku umurnya 8 tahun, kelas 2 Sekolah Dasar. Baru menyenangi akik yang saya beli di Martapura, sewaktu saya pulang bertugas dari Muara Teweh. Saya dan istri juga kakaknya tidak setuju, ketika ia menyampaikan keinginannya untuk memakainya ke sekolah. Kami bertiga khawatir, akik tersebut akan hilang, entah karena ia kelupaan, atau dipinjam temannya dan tidak dikembalikan. Tetapi dia ngotot akan memakainya ke sekolah, dan kami bertiga akhirnya mengalah.

Pulang dari Sekolah Dasar, alhamdulillah, ia dengan bangga pulang dengan akiknya yang masih utuh. Sorenya, waktu untuk mengaji ke TPA, ia masih tetap ingin memakainya. Dan di sinilah permasalahan bermula.....

Sore menjelang Pukul 5, saya bersiap menjemputnya di depan gerbang TPA. Sesaat setibanya ia di gerbang tidak ada apa-apa, tapi begitu menengok ke arah saya, meledaklah tangisnya. "Akik saya hilang....., saya sudah melarang untuk dipinjam, tapi temanku merebutnya", ceritanya kepadaku. Besoknya, saya ajak anakku untuk menemui temannya yang meminjam akik tersebut di rumah orang tuanya. Kedatanganku berdua disambut Bapaknya, kemudian saya utarakan maksud kedatanganku, berbasa-basi sebentar kemudian saya berdua berpamitan dan pulang. Saya berpesan kepada Bapaknya agar akik yang dipinjam anakku dikembalikan. Sesederhana itu, tidak kurang tidak lebih. Sore hari sepulang mengaji, anakku pulang dengan ceria, akik yang kemarin dipinjam temannya dan katanya hilang, telah dikembalikan. Alhamdulillah.......

gara-gara akik

Jagoan ketigaku umurnya 8 tahun, kelas 2 Sekolah Dasar. Baru menyenangi akik yang saya beli di Martapura, sewaktu saya pulang bertugas dari ...