Kamis, 18 Februari 2010

Hampir kena hipnotis

Denpasar, sekitar tahun 1996, aku masih tergolong pengantin baru. Aku mendapatkan tugas untuk menghadiri workshop keciptakaryaan. Sekalian bulan madu, pikirku, istriku saya bawa serta. Menginap di rumah teman SMA-ku.

Di sela-sela acara, aku sempatkan berjalan-jalan dengan istriku di daerah Kuta. Sebelumnya aku sempatkan pinjam kamera teman kantor, untuk mengabadikan kenangan ini. Pada suatu saat, ketika berjalan-jalan, tiba di persimpangan jalan, tiba-tiba datang seseorang menghampiriku. Istriku masih setia di sampingku. Lelaki itu mempersilahkan saya untuk mengambil undian, lintingan kertas kecil yang ditaruh di dalam kantong plastik. Saat itu, tidak terlintas di pikiranku untuk menolaknya. Aku ambil sebuah lintingan kertas tersebut, lalu kuserahkan kepadanya. "Selamat..anda BERUNTUNG!" teriaknya. Dijelaskannya kepadaku bahwa aku mendapatkan hadiah untuk menginap di sebuah hotel. Lalu dia mengambil sebuah peta, lokasi hotel tersebut.

Pelan-pelan ditunjukkannya kepadaku lokasi hotel tujuan. Dimulai dari tempat aku berdiri sampai dengan lokasi pastinya. Ditudingkannya jari telunjuk di atas kertas, berjalan dari satu titik ke titik-titik berikutnya.......Darahku mendadak terkesiap, ada yang aneh dalam jiwaku. Seketika, aku cek denyut nadi di tangan. Aku tekan dengan keras, terasa sakitnya. Kesimpulanku: aku masih sadar. Lalu dengan refleks, aku ambil kerah leher sang lelaki tersebut sambil berteriak "BANGSAAAAAT!!!!! Kau hipnoti aku ya?" Segera kugandeng istriku, kutinggalkan sang penghipnotis, aku menuju rumah makan cepat saji, untuk menenangkan diri.

Sambil makan dan minum, aku istirahat sebentar di situ. Ee...ternyata lelaki penghipnotisnya mengikuti, masuk mendekatiku. Aku usir dia, membandel! Lalu aku minta bantuan SATPAM untuk mengusirnya, baru berhasil. Dia keluar, tetapi masih kelihatan mondar-mandir di luar, terus mengamatiku. Tak seberapa lama kemudian. ada lelaki lain yang duduk meja dekat mejaku. Lelaki ini membujukku, menjelaskan bahwa lelaki sebelumnya tidaklah seorang penghipnotis. Aku mulai takut, nampaknya banyak sekali tukang hipnotis di sekitar ini, sudah membentuk jaringan.

Aku kemudian meminta bantuan karyawan rumah makan untuk meminjam telepon, guna memanggil temanku minta dijemput. Aku lihat di luar, banyak orang-orang lalu lalang yang terus mengamatiku. Anehnya, sang karyawan menolak untuk meminjamiku telepon, walau kusanggupi untuk mengganti pulsanya. Aku heran, jangan-jangan sang karyawan takut kepada jaringan ini, sehingga tidak berani meminjamiku telepon.

Aku terus berusaha merayu, agar karyawan mau menolong aku yang dalam kesulitan ini. Tetap saja sang karyawan masih belum mau meminjami. Cukup lama aku di situ, makanan sudah habis, tapi aku belum bisa keluar dari tempat ini. Setelah hampir dua jam, entah kenapa, akhirnya aku dipinjami telepon. Alhamdulillah........, aku kemudian minta dijemput oleh temanku. Satu jam kemudian, aku bisa keluar bersama temanku, selamat dari bahaya hipnotis. Andai.......aku kena, aku harus mengganti kamera pinjaman milik temanku.

1 komentar:

residen bu nia mengatakan...

WAAHHH.THX PAK INFONYA..MANA TAU SUATU WAKTU ADA LANGKAH DAN REJEKI BS KESANA BS JD PEGANGAN

gara-gara akik

Jagoan ketigaku umurnya 8 tahun, kelas 2 Sekolah Dasar. Baru menyenangi akik yang saya beli di Martapura, sewaktu saya pulang bertugas dari ...