Sabtu, 16 Juni 2012

Potret Buram di jalur PANTURA

Rasanya lain, ketika biasanya kita menggunakan mobil penumpang dalam perjalanan jauh berganti dengan naik mobil barang.

Pertama-tama dalam hal kenyamanan, tentu saja naik mobil barang kurang nyaman. Hal yang biasa, sangat lumrah!

Hal berikutnya adalah: Serasa sebagai santapan enak bagi aparat penguasa jalanan. Naik mobil barang, kita berkewajiban masuk ke stasiun penimbangan kendaraan. Namanya juga sedang dalam perjalanan, mesti kita mengejar waktu. Untuk praktis biasanya pengemudi memilih praktek salam tempel kepada petugas: lewat, lipat uang, salam tempel, lanjutkan kendaraan........

Kemudian di saat perjalanan, akan banyak petugas yang memelototi kita dan menyuruh kita berhenti: sekalipun muatan kita "tidak seberapa". Ada yang menanyakan surat KIR, Pening, Pengecatan Nomor Kir, dan ada juga yang menanyakan Surat Ijin ....apa gitu saya lupa.....Petugas menunjukkan contoh surat tersebut, tapi anehnya yang ditunjukkan adalah Surat dari luar daerahnya tempat dia bekerja. Tidak kalah canggihnya, untuk menakut-nakuti sang sopir mereka juga melengkapi Kertas Sakti yang berisikan nilai denda-denda atas pasal-pasal yang dilanggar sang sopir!!! Yang mengagumkan, Petugas tersebut masih muda-muda lagi.......

Aku membayangkan, bagaimana penderitaan sang sopir yang muatannya berlebih, atau surat/dokumennya tidak lengkap, jadi apa mereka......?

Tidak ada komentar:

gara-gara akik

Jagoan ketigaku umurnya 8 tahun, kelas 2 Sekolah Dasar. Baru menyenangi akik yang saya beli di Martapura, sewaktu saya pulang bertugas dari ...