Minggu, 25 Oktober 2009

Buka Usaha, Masalah #1

Setelah merasakan sebagai kuli di salah satu BUMN beberapa lama, merasakan ketidakenakan sebagai bawahan: pindah kesana kemari, dimaki karena emang salah ataupun karena berbeda pandanan dengan atasan; pada saat itu terlintas di benakku untuk membuka usaha sendiri. Lebih baik menjadi seorang raja kecil daripada menjadi seorang MENTERI DI NEGARA BESAR!

Alhamdulillah kepulanganku dari Aceh setelah bergabung dari sebuah NGO, mendapatkan pesangon yang lumayan, bisa untuk modal usaha. Aku mendapatkan dukungan pula dari adik kandungku, yang kebetulan juga mengalami hal yang sama sepertiku: PHK.

Setelah persiapan secukupnya, jadilah! Kebetulan juga, tetanggaku ada yang baru membangun 3 (tiga) buah toko. Aku minta untuk kusewa, diberikan. Kayaknya lancar nih, pikirku dalam hati. Tetapi ternyata tidak! Hidup adalah penghadapan pada masalah, yang dengannya Tuhan menjadikan kita: sabar, ulet, tahan banting....dan tak kenal meyerah.

Masalah pertama: alat! Alat yang baru tidak ada, kalaupun ada harganya sanga-sangat tidak terjangkau olehku. Penyelesaiannya: alat lama dengan rekondisi. Alhadulillah, semoga tidak bermasalah ke depannya.

Masalah kedua: Listrik! Pihak penyedia bilang: masuk waiting list dulu! Waiting list selesai: dibilangin nunggu PILPRES selesai! PILPRES selesai, gantian: ada pergantian manajemen. Lalu alasan: trafo terdekat tidak kuat. Setelah hampir tiga bulan kujalani, akhirnya terpasang juga

Tidak ada komentar:

gara-gara akik

Jagoan ketigaku umurnya 8 tahun, kelas 2 Sekolah Dasar. Baru menyenangi akik yang saya beli di Martapura, sewaktu saya pulang bertugas dari ...