Rabu, 04 November 2009

Bicycle is my Life survival

Sepeda sudah menjadi bagian perjalanan hidupku semenjak dari kecil, life survival. Mungkin bagi banyak orang dia merupakan life style.

Di usia kelas 2 SD, aku sudah mengayuh sepeda, menjalani jalan berbatu dari Sedan menuju Narukan (10 km-an), Kragan, tempat pamanku tinggal. Berangkat bawa perut, pulang bawa beberapa buah degan (kelapa muda). Perjalanan pulang yang menyiksa, karena berkali-kali menggilas jalan berbatu, berkali-kali pula degan tersebut terjatuh, lepas ikatan atau putus talinya.

Usia SMP, selain tiap hari naik sepeda, aku pernah dengan teman-teman bersepeda menuju Lasem (25 km) pulang pergi hanya untuk berfoto, "pas foto" untuk kartu ujian. Hampir tiap akhir pekan, aku main ke rumah teman: Kedung ringin, Jambeyan, Gandri, Dadapan, Pacing, Ngulahan bahkan sampai ke daerah Kalipang, dekat Sarang.

Kala SMA, penuh memoria, karena berhasil "mengajak" teman jadi bersepeda, yang sebelumnya terbiasa naik sepeda motor.

Kuliah sarjana, aku sempat beli sepeda, tapi sayang tidak banyak berguna, karena banyak rusaknya. Cukup sesekali saja.

Kuliah S2, kembali aku pakai sepeda! Walau kali ini sepeda pinjaman adik, aku ckup bahagia.

Dan di Banda.......dengan sepeda kutemukan artinya: tidak sekedar alat perjuangan hidup semata!

Tidak ada komentar:

gara-gara akik

Jagoan ketigaku umurnya 8 tahun, kelas 2 Sekolah Dasar. Baru menyenangi akik yang saya beli di Martapura, sewaktu saya pulang bertugas dari ...