Minggu, 01 November 2009

Tamparan kasih sayang


Cuaca memang sangat panas kala itu, sehabis pulang sekolah dari SMPN Sedan, aku tinggal sandal sepatuku sembarangan.

Bapak pulang dari mengajar, kepanasan juga tentunya. Ditambah lagi, mungkin, persoalan di sekolahan. Panas, emosinya memuncak tatkala melihat sandal sepatu yang ditaruh sembarangan. Diambilnya sandal sepatu tersebut, dan ditamparkannya di pipi kiriku. Prakkkkkk!!! Aku merasakan nyeri di pipi. Aku salah. Semenjak saat itu, aku mulai berlatih mendisiplinkan diri, menaruh segala sesuatu pada tempatnya.

Bapakku memang keras. Pernah suatu ketika, kakak-kakakku bertengkar. Lalu masing-masing diberinya tongkat satu-satu, dan disuruhnya untuk melanjutkan pertengkaran agar lebih seru. Mereka berdua urung, tak jadi bertengkar.

Tapi, kekerasan hatinya diselingi dengan kasih sayang terhadap anak-anaknya. Membuatkan alat permainan, mengajak latihan badminton, catur, melatih menggambar, dan....mengajariku cara naik EGRANG. Satu hal yang tak kan pernah kulupa adalah takala aku lolos dari SIPENMARU. Sehari setalah pengumuman, aku diberi uang untuk membeli sepatu baru guna persiapan untuk menjadi seorang mahasiswa baru. Padahal sebelumnya: tidak pernah sekalipun memberiku uang, tanpa aku minta sebelumnya!

Tidak ada komentar:

gara-gara akik

Jagoan ketigaku umurnya 8 tahun, kelas 2 Sekolah Dasar. Baru menyenangi akik yang saya beli di Martapura, sewaktu saya pulang bertugas dari ...