Minggu, 01 November 2009

Terpesona, tersesat dan terjebak


Akhir tahun 2009, akhir tahun kebersamaan para pekerja kemanusiaan di Serambi Mekah. Kami berempat, keliling-keliling Aceh, sebagai acara perpisahan.

Pagi hari yang cerah, berempat, menaiki dua "kereta". Jantho, Aceh Besar, merupakan tujuan pertama. Kami menuju ke sebuah dam irigasi. Udara masih terasa dinginnya, hijau masih kelihatan di setiap bukitnya, Subhanallah....., TERPESONA aku melihatnya.

Berikutnya, setelah lewat Seulimun, kami menuju ke arah Lampanah. Di sepanjang jalan, kami masih bisa menikmati keindahan alamnya. Tapi, gerimis mulai menyirami jalan yang aku lewati. Gerimis kadang menjelma menjadi hujan. Walau memakai jas hujan, baju dan celana tetap saja menjadi basah karenanya. Sementara matahari mulai menuju ke peristirahatanya, kami tak juga menemukan jalan menuju ke Banda. Lewat sebuah kompleks militer, kami diperiksa, kamera di dalam tas tak luput dari investigasinya. Sang tentara bilang ini adalah daerah GAJAH KENG, sangat terkenal keseramannya sewaktu konflik menimpa. Kami ditunjukkannya jalan pulang menuju Banda.

Waktu sudah menjelang maghrib. Kami masih tetap muter-muter saja, belum menemukan jalan sesungquhnya. Tibalah kami di tepi pantai, tapi kok berada di sisi kiri, seharusnya kalau jalannya benar, pantainya berada di sisi kanan! Kami TERSESAT.

Setelah beberapa kali bertanya, akhirnya kami sampai juga di Daerah Krueng Raya, jam 9 malam. Hujan masih juga menerpa. Kami berhenti sejenak, makan dan minum di sebuah kedai, di dekat Pelabuhan Malahayati. Hujan semakin membesar! Bahkan tak lama berselang, banyak warga berlarian di jalan membawa anggota keluarga untuk mengungsi di tempat yang aman. Ooooo banjir rupanya, kami TERJEBAK.

Setelah menunggu beberapa lama, dan sedikit memberanikan diri melewati derasnya aliran air, Alhamdulillah sampai juga kami di Banda, jam 12 malam lebih kurangnya!

Tidak ada komentar:

gara-gara akik

Jagoan ketigaku umurnya 8 tahun, kelas 2 Sekolah Dasar. Baru menyenangi akik yang saya beli di Martapura, sewaktu saya pulang bertugas dari ...